
Rossa, yang dikenal sebagai Queen of Pop Indonesia, kembali membuat gebrakan dengan tur konser solo bertajuk “Here I Am” pada 2025, menyapa publik di Indonesia Arena (Jakarta, 23 Mei) dan Axiata Arena (Malaysia, 14 Juni), serta dijadwalkan di Singapura akhir tahun ini.
Konser ini bukan sekadar panggung musik, tapi juga cerminan perjalanan 25 tahun karier gemilangnya—yang dirayakan melalui film dokumenter All Access to Rossa: 25 Shining Years.
Jejak Rossa yang moncer juga tercermin dari prestasi album seperti Another Journey: The Beginning (Double Platinum dalam 22 hari), serta rekor penjualan tiket mahal di luar negeri. Kesuksesan ini membuktikan bahwa Rossa tetap menjadi ikon yang membuka jalan bagi kehadiran artis Indonesia di kancah Asia.
Maudy Ayunda – Musik yang Berisi Kisah & Refleksi
Setelah sempat vakum karena komitmen pendidikan dan syuting, Maudy Ayunda kembali ke ranah musik dengan album keempatnya, Pada Suatu Hari, rilis akhir 2024. Album ini memiliki 10 lagu dengan nuansa puitis dan lirik reflektif tentang cinta, jati diri, dan tantangan kehidupan modern — seolah menyajikan narasi personal yang mampu mengajak pendengar ikut merenung.
Maudy menyebut album ini sebagai “seperti buku cerita”, yang tiap lagunya merupakan bab hidup kolektif. Dengan gaya storytelling-nya yang kuat, Maudy menegaskan bahwa musik adalah medium bercerita sekaligus refleksi sosial.
Citra Scholastika – Dari OST hingga Karya Maknawi
Citra Scholastika terus menunjukkan eksistensinya lewat karya yang menyentuh hati—mulai dari lagu OST film Layangan Putus The Movie (“Pernah Singgah”), hingga lagu kerinduan seperti Tilik Jogja, serta partisipasinya dalam album kolaborasi All About Vina Panduwinata.
Citra berhasil membangun citra sebagai musisi yang piawai menyampaikan emosi lewat musik, mempertebal jejaknya sebagai artis yang terus berkembang dan relevan.
Rangkaian pencapaian yang dilakukan oleh Rossa, Maudy Ayunda, dan Citra Scholastika bukan sekadar perayaan karier, melainkan sinyal bahwa musik Indonesia kini menembus batas-batas baru—alami sekaligus ambisius. Keberhasilan mereka membuka jalan bagi pertumbuhan bakat lokal dan memperluas apresiasi publik terhadap keragaman suara yang kita miliki.